Sabtu, 03 April 2010

Paragraf Campuran

Namanya Ahmad, anak seorang petani yang hanya bekerja serabutan di lahan Pak Soleh, juragan sawah yang lahannya melebihi daerah tempat tinggalnya. Karena kepintarannya Ahmad bisa bersekolah di SMA Tunas Bangsa, sekolah yang menurut warga sekitar sekolah untuk orang yang mampu . Sebenarnya ahmad tidak mudah untuk bisa bersekolah disana. Butuh perjuangan yang besar untuk bisa bersekolah disana.
Ayahnya hanya seorang petani yang penghasilannya tidak lebih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Ibunya hanya seorang buruh pemetik daun teh di desa tetangga. Penghasilannya juga tidak banyak, karena hanya bekerja 3 hari seminggu, tergantung kebutuhan pesananan. Adiknya ada 3 orang. Yang pertama kelas 2 SMP, yang kedua kelas 3SD, dan adik yang bungsu baru berumur 5 tahun.
Walaupun ahmad mempunyai adik yang banyak, dia tidak pernah mengeluh. Sehabis subuh ahmad mulai bersiap-siap untuk mengambil koran dari agen koran di pasar dan mengantarnya kepada langganan disekitar tempat tinggalnya. Sekitar jam 6 pagi ahmad bergegas untuk berangkat sekolah. Jarak antara rumah dengan sekolahnya sekitar 10 KM. dan hanya ditempuh dengan menggunakan sepeda ontel milik ayahnya. Dengan semangat yang tinggi ahmad berusaha berjuang untuk bersekolah untuk mencapai cita-citanya.
Pulang sekolah, tidak lantas ahmad hanya berdiam saja dirumah, dia ikut membantu pekerjaan ibunya yang bekerja di pabrik teh untuk memetik teh di perkebunan itu. Walaupun letih semangatnya untuk berusaha bersekolah sangat besar. Karena dia tidak mau mengecewakan orang tuanya yang susah payah bekerja. Dengan semangat dan kerja keras Ahmad mampu mewujudkan mimpinya untuk bisa bersekolah lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar